Nasib Walikota Syarief “Di Ujung Tanduk” - Minggu Post
Headlines News :
Home » » Nasib Walikota Syarief “Di Ujung Tanduk”

Nasib Walikota Syarief “Di Ujung Tanduk”

Written By Unknown on Senin, 25 Juni 2012 | 20.59


Tasikmalaya (MP),- Ambisi Syarif untuk kembali menjadi wali kota kedua kalinya pada 2012 mendatang dipastikan akan terganjal oleh berbagai isu miring yang menerpa dirinya bila tidak secepatnya diklarifikasi. Pasalnya menjelang akhir masa jabatannya Agustus 2012, sudah mendapat sorotan negatif oleh berbagai kalangan, termasuk “redupnya” dukungan dari KNU (Koalisi Nurani Ummat) yang mengusungnya sukses menjadi walikota Tasikmalaya periode 2007 – 2012.
Muncul berbagai kasus yang menerpa kebijakannya, terutama mengenai penyaluran Bansos yang tidak merata, termasuk didalamnya beberapa kasus Proposal Fiktif oleh bawahannya yang acap kali diduga dijadikan ladang Korupsi gaya baru,  kasus pinjaman uang Rp 1,6 miliar kepada seorang pengusaha PT Tri Mukti H.Aa Hermawan dengan dalih, dana pinjaman tersebut diduga digunakan para pejabat Pemkot Tasikmalaya untuk mengusung turunnya sejumlah proyek dari Pemerintah Pusat (APBN) ke Kota Tasikmalaya. Kasus ini sekarang sedang ditangani oleh satuan team Polda Jawa Barat. Selain melibatkan Walikota Syarief, 4 pejabat dan mantan pejabat lainnya disinyalir ikut terlibat, diantaranya Kepada Dinas Bina Marga, Pengairan, Pertambangan dan Energi.
H. Aa Hermawan selaku Direktur PT.Tri Mukti, kepada SP, membenarkan atas kasus tersebut yang telah ia laporkan ke Polda Jabar. H.Aa melaporkan Walikota Cs telah melakukan penggelapan dan penipuan. Kesabaran pria jangkung itu telah habis, apalagi upaya mediasi untuk menagih uang tersebut yang telah dilakukannya selama 4 tahun selalu berujung buntu alias nihil.
Apalagi Walikota Syarief, masih kata dia, setiap ditagih selalu mengulur-ulur waktu. Bukan itu saja, setiap ditanya, walikota terkesan melempar tanggung jawabnya kepada bawahannya, seperti para pejabat di Dinas Bina Marga. Apalagi dana usungan tersebut teah sepengetahuan walikota, akibatnya dirinya merasa di pingpong dan tidak ada niat baik untuk mengembalikan pinjaman, terpaksa saya laporkan ke Polda Jabar, kata H.Aa.
Kasus dana usungan yang kini dalam proses penyidik Polda Jabar, dimana melibatkan Walikota Tasikmalaya bersama 4 pejabat dan mantan pejabat pemkot Tasikmalaya itu, juga melibatkan salah satu anggota DPRD Kota Tasikmalaya dari Fraksi PAN berinisial IG yang tak lain masih kerabatnya Walikota Syarief, ternyata menuai berbagai protes dan kecaman dari masyarakat serta tokoh masyarakat termasuk LSM.
Sementara itu Walikota Tasikmalaya Drs.H Syarif Hidayat saat dihubungi SP diruang kerjanya selalu tidak berada ditempat, bahkan SP mencoba menghubungi Ajudan Walikota Irfan di nomor selular pribadinya, kembali sulit dihubungi bahkan sms pun selalu tidak menjawab padahal sms yang dikirimkan telah diterimanya.
Tidak sedikit para kuli tinta termasuk sejumlah LSM kadang selalu dihalangi oleh sang ajudan Walikota Tasikmalaya yang dikenal terlalu “over ackting”dalam bertugas, tidak sedikit diantara mereka yang membutuhkan wawancara dan bertemu dengan Walikota selalu dihalang halangi, bahkan jurus ”tipu muslihat”nya kerap ia (ajudan-red)  keluarkan untuk mengelabui tamu atau wartawan/LSM. “Seharusnya seorang ajudan walikota itu bersikap normal dan proposional, jangan mencoba untuk menghindar apalagi menghalang halangi tugas jurnalistik, itulah kalau ajudan bukan lulusan STPDN yang biasa digunakan oleh para pejabat walikota/bupati seperti didaerah lain yang sudah terdidik mengawal dan membantu kelancaran tugas wartawan dalam menemui nara sumbernya”, ucap salah satu wartawan senior di Tasikmalaya yang enggan disebutkan jati dirinya kepada SP.
Sorotan lain terhadap Walikota Syarief datang juga dari berbagai kalangan, dimana walikota yang satu ini selalu menghambur-hamburkan uang negara, diantaranya ide study banding secara berjamaah yang melibatkan 69 kepala kelurahan beserta para kepala dinas dan stafnya, yang dinilai pemborosan oleh sejumlah pihak. Kegiatan touring secara massal yang melibatkan seluruh aparat pemkot ke Pangandaran tidak lepas menjadi kritikan pula. Termasuk jiwa sosialnya yang dinilai mulai kendor setelah menjabat Walikota Tasikmalaya, seperti tidak adanya perhatian terhadap kegiatan sosial khitanan 100 anak kurang mampu yang diprakasai oleh salah satu ormas pemuda di Kota Tasikmalaya pada pertengahan bulan Mei 2011 lalu padahal acara tersebut dihadiri langsung oleh Bapak Wakil Gubernur Propinsi Jawa Barat H.Dede Yusuf M Effendi. “Padahal dari 100 anak yang di khitan hampir 70 % adalah warga Kota Tasikmalaya,dan kami prihatin sekali atas kurang pedulinya Walikota Tasikmalaya terhadap warga kurang mampu khususnya yang berada di Kota Tasikmalaya”, ujar Rian Sutisna Ketua Himpunan Pemuda Pemudi Peduli Tasikmalaya (HP3T) yang memprakasai kegiatan sosial tersebut. Rasanya “raport merah” layak diberikan kepada Walikota Syarief disaat menjelang akhir masa jabatannya pada Agustus 2012 nanti”, timpahnya.
Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Tasikmalaya (FKMDT) H. Djadja W menilai nasib Wali Kota Tasikmalaya H. Syarif Hidayat bagai telur di ujung tanduk untuk kembali memimpin Kota Tasikmalaya. “Banyak pejabat di berbagai SKPD di lingkungan Pemkot yang bersikap Asal Bapak Senang (ABS),” ungkap Djadja. (team)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Minggu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger